Jumat, 08 Januari 2010

3 Orang idiot Tenyata super Jenius

3 Manusia yang Dikenal Idiot Ternyata Super Jenius

Thomas Alfa Edison dicap sebagai orang idiot, Albert Einstein adalah siswa yang bodoh dan nakal, Archimedes dikenal sebagai orang gila dan lain-lain. Hal tersebut salah satu contoh fenomena kesalahan persepsi terhadap perilaku anak dan mungkin bisa berakibat fatal bagi keberhasilan masa depannya. Bukanlah sesuatu yang tidak mungkin, jika cap seperti itu akan menimpa akan-anak kita. Untuk itu, jangan merendahkan psikologi dan mental anak sebelum melihat kejayaan dimasa depannya seperti para ilmuwan dan fisikawan berikut:

1. Thomas Alfa Edison

Thomas Alfa Edison ilmuwan besar yang lahir 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat. Kecil-nya divonis gurunya sebagai siswa yang IDIOT, sehingga setelah 3 bulan sekolah ia di-drop out (DO) alias dikeluarkan dari sekolahnya. Beruntung, ibundanya melatihnya membaca dan berhitung, sehingga kecerdasan Edison kecil berkembang, bahkan menjadi pemikir terbesar sepanjang masa karena dapat menemukan 3000 jenis penemuan dengan salah satu penemuan terkenalnya “lampu listrik”.

Dalam salah satu biografinya disebutkan bahwa Edison berhasil menemukan lampu pijar setelah mengalami kegagalan 999 kali, artinya baru penelitian yang ke 1000 kali Edison menemukan lampu listrik. Sungguh keuletan yang luar biasa. Kalau saja Edison frustasi dan memberhentikan percobaan penelitiannya ketika mengalamai kegagalan yang ke 999 kali, entah seperti apa keadaan masa sekarang.

2. Albert Einstein

Albert Einstein fisikawan yang lahir di Jerman pada tanggal 14 Maret 1897, dikategorikan sebagai manusia paling cerdas di abad 19 hingga sekarang pun belum ada yang bisa disetarakan dengannya. Namun saat kecil ia harus mengalami perlakuan kasar dari petugas di kereta api. Ketika itu Einstein kecil memiliki hobi berdagang dikereta api, ksetelah dikeluarkan oleh sekolah karena dianggap sebagai “siswa terbodoh“. Namun dengan ketekunannya membaca koran-koran bekas seusai berdagang dikereta api, kecerdasannya meningkat luar biasa. Baru setelah berpindah sekolah dan kuliah di Swiss Institute of Technology di Zurich kemudian dia dikenal sebagai siswa atau mahasiswa tercerdas.

Walau sudah lulus kuliah, Einstein tetap saja ditolak untuk bekerja di semua universitas yang ada di Swiss karena dianggap sebagai si “pemalas”. Hingga akhirnya dia meninggalkan dunia akademis dan bekerja dikantor jasa paten.

Baru setelah penemuannya “teori relativitas” dipublikasikan tahun 1905, dia mulai dikenal dan diakui sebagai ilmuwan bahkan manusia tercerdas di Planet Bumi abad 19 dan 20. Dan setelah meninggal (1955), otaknya diambil untuk diteliti, sampai sekarangpun otaknya masih tersimpan rapi di Museum.

3. Archimedes

Archimedes adalah seorang fisikawan, astronom, filsuf dan matematikawan Yunani di tahun 287 SM – 212 SM. Melalui teorinya, yaitu tekanan gaya apung yang bekerja pada suatu benda di dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu, sebagian orang disekelilingnya menganggap dia “gila” apalagi ketika dia kegirangan karena menemukan kesimpulan dari teorinya tersebut.

Archimides yang sudah lama melakukan penelitian menemukan kesimpulan dari penelitiannya ketika mandi dibathub – seperti biasa orang yang mau mandi: tanpa baju, tanpa celana, tanpa sehelai benangpun alias telanjang. Archimedes menyadari kalau air dalam bak mandi yang tadinya tidak penuh kemudian meluber tumpah saat dia masuk kedalamnya. Saking girangnya Archimedes langsung lari sambil berteriak “eureka…. eureka… eureka…” (saya menemukan… saya menemukan…). Bahkan dia tidak menyadari bahwa dia berlari sambil telanjang atau bugil dan lingkungan sekitarnya jadi semakin yakin bahwa Archimedes “telah gila“. Anggapan itu ternyata keliru, karena hampir semua sekolah si dunia sekarang mempelajarai teorinya.

Hal tersebut hanya sebagian kecil dari perlakuan aneh yang menimpa beberapa ilmuwan genius. Berhikmah dari kisah tersebut, kemungkinan banyak guru, orang tua, lingkungan kita yang salah melakukan “statement” kepada anak didik atau orang disekitarnya.

Guru terutama, sudah seharusnya memiliki kemampuan melakukan menilai yang baik tentang perilaku anak-anak, sebab dari merekalah anak-anak belajar.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z:

Posting Komentar

Powered By Blogger

OKe

no hal

Search